Sabtu, 04 Agustus 2018

Selaksa Makna di Purnabakti Prof. Sudarto Notosiswojo

Kursi berderet, Panggung tertata, siap menerima tamu dan menjadi saksi ceremony purnabakti
Pagi ini di Institut Teknologi Bandung (ITB) gedung CRCS  lt.3 kami hadir dalam acara purnabakti Prof. Sudarto Notosiswojo. Pengalaman baru pastinya buat saya pribadi, karna di institusi saya belum ada ceremony semacam ini. Beruntung bisa menjadi bagian dalam atmosfir kekeluargaan yg penuh haru ini. 
Pasukan mahasiswa magister

Terlihat bahwa warga ITB dan tamu, baik rekan beliau, junior, anak didik, staff, dan semua yg hadir menyambut haru dalam ceremony purnabakti beliau. Semua ikut mengambil bagian mulai dari  perencanaan, persiapan acara, sampai pelaksanaannya. Terlihat di depan pintu masuk tersedia meja tamu yang para penjaganya adalah mahasiswa baik S1 maupun S2. Dresscode-nya juga sama menggunakan atasan putih dan bawahan hitam. Khusus mahasiswa magister menggunakan emblem 'pramuka' untuk membedakan diri dengan S1. Kompak lah... Support juga datang dari alumni lho... Baik moril maupun materiil. Keren... Tamu juga ada dari partner kerja beliau baik dalam negeri maupun luar negeri. Mahasiswa bimbingan beliau juga hadir.

Saya berkenalan dengan salah seorang mahasiswa magister eksplorasi tambang, namanya Kak Nia (Raharisolonjanahary Rindraniaina Sylvie) asal Madagaskar. Darinya saya dengar cerita tentang keterlibatan mahasiswa di acara ini. Meski asli Madagaskar tapi bahasa Indonesianya mantap euy... 
Kami juga diberi buku mini biografi Prof. Sudarto sebagai kenang-kenangan. Menyusun buku seperti ini juga perlu persiapan, jadi acara semacam ini pastilah persiapannya butuh waktu dan kerja cerdas dari semua yg terlibat. Terharu. 
Sebelum acara dimulai. Pembawa acara membacakan Pedoman Keselamatan Kerja untuk ruangan ini... Wow... Luar biasa... 
Acaranya resmi tapi semi formal, suasanya yang terciptapun hangat dan rileks. 

Susunan acara pada acara ceremony purnabakti ini, sebagai berikut:
(1) Sambutan bapak Irwan Iskandar, Beliau menghaturkan terima kasih kepada Prof. Sudarto atas semua yang telah beliau berikan baik ilmu maupun perhatian selama beliau menjadi mahasiswa sampai saat ini. Kebetulan Pak Irwan adalah murid Prof Sudarto mulai jenjang S1 sampai S3 beliau. 
(2) Doa 
(3) Sambutan Rektor ITB diwakili WR Bidang Akademik, secara garis besar beliau bercerita pengalaman beliau tentang prof di jepang yg setelah pensiun tetap berkarya, meneliti, dan menulis buku bahkan di usia yg sufah di atas 70 th. Meneliti tidak ada batasan usia dan tidak ada pensiun. Beliau berharap purnabakti hanya administratif saja, bukan akhir untuk berkarya. Beliau atas nama ITB juga menyampaikan terima kasih atas pengabdian Prof. Sudarto. 
(4) Sambukan dekan FTTM yang dalam hal ini diwakili. beliau menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Prof.Sudarto atas semua yg beliau berikan. Beliau cerita masa kuliah diuji oleh beliau saat C+ lulus dg bilai c+, selain itu juga Prof. Sudarto yg menjadi wali nikah beliau. 
Beliau juga menyampaikan kenang2an dari FTTM kepada Prof Sudarto.
(5) Sambutan dari Prodi Teknik Pertambangan. Beliau sampaikan bahwa acara ini bukan untuk perpisahan, tapi bentuk silaturahmi atas purnabakti Prof. Secara adminiatratif. Prodi juga masih berharap kontribusi Prof. Sudarto untuk tetap membimbing dua mahasiswa s3 yang beliau bimbing. Beliau juga cerita pengalaman pribadi bersama Prof. Sudarto, dan salah satu yang tak bisa dilupa adalah saat Prof. Sudarto menyelenggarakan acara ngunduh mantu untuk beliau, itu sangat berkesan dan tak terlupakan. Beliau juga ingat jasa Prof. Sudarto yang saat ortu beliau meninggal, Prof. Sudarto mengakomodasi semua sehingga beliau sekeluarga bisa pulang. Beliau juga menyampaikan cinderamata sebagai kenang-kenangan ke Prof. Sudarto
Hub antar dosen dan mahasiswa tidak hanya tentang akademik. Tapi terjalin silaturahmi secara personal dan kekeluargaan sehingga sangat berkesan. 
(6) sambutan ketua KK Sumber Daya Bumi (Pak Komang). Dalam sambutannya beliau membacakan riwayat pengabdian Prof. Sudarto Selama di prodi teknik pertambangan selama 42 tahun lebih. Yang unik dan memberi kesan lebih adalah prosesnya... 
tiba-tiba dua orang ajudan, salah satu mengenakan seragam biru dan satu lagi mengenakan baju seragam satpam.. berjalan bak pasukan, tapi bedanya... mereka berdua bejalan dengan gerakan tangan dan kaki yang sama... kaki kanan maju.. tangan kanan melambai... ohhh... sangat lucu.. dan seketika suasana menjadi cair...
dengan pembawaan yang serius santai, Pak Komang membacakan riwayat berkarir Prof. Sudarto. Pak Komang menyebut nama Prof. Sudarto dengan Prof. Mas Darto sepanjang membacakan riwayat karir beliau.  Pak Komang juga mengisahkan bahwa Bu Retno sebagai pendamping Prof. Sudarto, tidak bisa dikesampingkan dalam capaian pro. Mas Darto. Capaian Prof. Mas Darto sebelum purnabakti, beliau diakui di dua kelompok keahlian (KK) geo thermal dan panas bumi. Panas bumi belum merasa melepas beliau, dan geo thermal menerima beliau. yang terkenang selama bersama di kelompok keahlian adalah kebiasaan sarapan pagi mengawali pertemuan KK. kebiasan ini patur diapresiasi dan dilanjutkan, karena bisa mempererat sesama anggota KK.  
Menurut saya itu panggilan Prof. Mas Darto terdengar sangat mengena di hati. Prof menunjukkan jabatan dan mas darto terasa kekeluargaan. 
(7) Sambutan dari wakil Perhimpunan Ahli tambang indonsia, Beliau merasa bangga pada prof. Mas Darto dan menceritakan pengalaman beliau yg berkaitan dengan Prof. Beliau juga berharap dukungan dari prof. Untuk perhimpunan ahli tambang yg sudah 4000 anggota di indonesia dan akan meresmikan untuk cabang papua barat.
(8) Sambutan dari persatuan ahli air tanah indonesia (PAAI) dan prodi teknik air tanah.
Beliau sampaikan kesan jika prof menghargai pendapat dan ilmu orang lain. Dan beliau merangkul semua untuk bekerjasama. Prof juga perintis PAAI. Yg berkesan prof. Mas Darto juga sponsor beliau saat beliau guru besar. 
(10) Sambutan dari Prodi Magister Panas Bumi. (Bu Neni), beliau sampaikan pengalaman beliau bersama prof. Mas Darto. Semua kenangan hal baik dari  dr beliau sebagai founding father untuk prodi panas bumi. Prof yang mengayomi dan bijak. Prof tidak pernah memaksakan. Beliau sampaikan kebanggaan ke prof bahwa di akhir jabatan bisa mendatangkan alat yg nilainya lebih 20 M.

setelah beberapa sambutan tersebut, tibalah saat pemutaran video riwayat karir, peluncuran buku bunga rampai, dan peluncuran buku ajar teknik eksplorasi karya beliau.
Video yang diputar menampilkan rekaman kesan-kesan dari rekan, mahasiswa bimbingan beliau, dan menampilkan juga foto-foto selama perjalanan karir beliau. 
yang saya rasa hanya haru... bahwa semua kesan baik yg beliau tinggalkan untuk semua orang disekeliling beliau. Beliau menorehkan kesan dan pengalaman baik. Terselip doa semoga saya bisa mengikut jejak beliau yg tidak semata mendidik secara akademim tapi juga bisa megayomi dan meninggal kesan baik bagi anak didik saya kelak... amin. Serasa air mata mau tumpah melihat tampilan video yg dibuat panitia khusus untuk beliau. 
Yang terpetik juga adalah kebersamaan beliau dan istri yg sama2 mengabdi untuk ITB. istri beliau bu Retno adalah ketua IOM ITB. Keduanya saling support satu sama lain. Mengharukan dan terlihat bahwa prof. mas Darto memberi teladan dalam keseharian dan di lingkungan akademik. 

Tibalah saatnya prof. Mas Darto memberi sambutan yg didampingi seluruh keluarga beliau. Beliau menceritakan pengalaman selama berkarir di ITB. Pendekatan2 beliau ke mahasiswa luar biasa, menegur mahasiswa yg kurang semangat, menyurat ke orang tua yg anaknya terlalu banyak organisasi sampai lalai kuliah. Beliau sampaikan terima kasih atas semuanya. Rasa syukur beliau sampaikan atas semua capaian ini. 

Penyerahan cinderamata yg dilanjutkan dengan coffe break serta ramah tamah. saatnya makan-makan pemirsaaaa.....
Ada penampilan dari OSD orkes dangdut yg keren.. Ada versi mahasiswa sekarang, ada versi original (angkatan 75), luar biasa.. Meriah... 

Penampilan Bang Benediktus Yoseph Bae, dan rekan-rekan dosma ITB
Kami dosma juga ikut ambil bagian dengan diwakili oleh Bang Ben yg menyumbang 2 lagu. Di lagu ke 2, teman2 pun ikut turun memeriahkan dengan gerakan lagu maumere.. Aseeeekkk... Mantaplah... 
Pengalaman yg mengesankan buat saya pribadi. Alhamdulillah.
Terima kasih Pak Komang, sudah menjadikan kami bagian dari acara pagi tadi. 



Teruntuk Prof. Sudarto, doa saya semoga ilmu Bapak menjadi amal jariyah. Terima kasih telah menginspirasi kami, dan semoga di masa purnabakti ini kesehatan dan kebahagiaan mengiring Bapak sekeluarga. 

Aamiin ya mujibassailiin.

Bandung, 05 Agustus 2018 


Prof.  Dr.  Ir.  Sudarto Notosiswojo,  M. Eng. 
Diakses pada : 25 Agustus 2018


x

2 komentar:

  1. Mau dong buku teknik eksplorasi nya prof Sudarto...
    Klo berkenan bs email ke sy utk harga & biaya ongkirnya. Tks sebelumnya

    BalasHapus
  2. Lagi googling nama Bapak, ketemu blog post ini. Terima kasih banyak yaa 🙏🏻😊 tulisannya, sharingnya & apresiasinya untuk Bapak.
    (Saya salah satu anaknya yang waktu itu hadir juga)

    BalasHapus