Jumat, 22 November 2019

STUDI EKSKURSI Mahasiswa Prodi Arsitektur USTJ ke RSUD Yowari Sentani dan Kantor WWF Regional Papua


Sentani, 21 November 2019

Program Studi Arsitektur, Universitas Sains & Teknologi Jayapura, melakukan kegiatan studi ekskursi yang dilaksanakan semester ganjil 2019 untuk mata kuliah Studio Struktur & Kontruksi 1 dan Teknologi Beton. Studi Ekskursi kali ini diikuti oleh 40 orang mahasiswa serta didampingi oleh koordinator mata kuliah, yaitu Hasrul, M.Sc. dan Sugito Utomo, ST. selaku Kepala Lab. Arsitektur.

Objek studi ekskursi kali ini merupakan bangunan rumah sakit 2 lantai yang sedang dalam tahap Kontruksi serta bangunan kantor 2 lantai yang keduanya berada di daerah Sentani, Kabupaten Jayapura. Objek studi ini dipilih sesuai dengan materi yang dipelajari di dalam mata kuliah Studio Struktur & Kontruksi 1 dan Teknologi Beton. Dalam kedua kunjungan ini mahasiswa mendapatkan penjelasan langsung mengenai proses pengembangan proyek dari awal hingga operasional bangunan oleh pakar yang bekerja langsung di lapangan. Di samping itu, mahasiswa juga dapat belajar dari kasus-kasus nyata serta mendapatkan insight dari penjelasan yang diberikan.

Bernard Harianja, IAI., memberi penjelasan pada adik-adik mahasiswa saat kunjungan lapangan di lokasi kontruksi Ruang Paviliun RSUD Yowari, Sentani
Peserta studi ekskursi mengunjungi 2 proyek pengembangan di Sentani, Kabupaten Jayapura yang sedang dalam 3 tahapan pengembangan yang berbeda, yaitu perencanaan, konstruksi dan pengelolaan. Kunjungan pertama adalah ke RSUD Yowari Sentani. Di lokasi konstruksi ruang pavilion, rombongan mahasiswa diterima oleh Bernard Harianja, IAI., dari tim Konsultan CV Artekindo Konsultan dan perwakilan dari CV. Gama Konsultan selaku konsultan  pengawas. Pada kunjungan ini mahasiswa berkesempatan mendapatkan ilmu tentang proses perencanaan dan konstruksi.

Rombogan Studi Ekskursi Prodi Arsitektur USTJ ke RSUD Yowari Sentani, foto di depan ruang OK yang sedang dalam tahap konstruksi
Di kantor WWF rombongan mahasiswa diterima langsung oleh Daniel Siahaan, IAI., selaku Arsitek yang memenangkan sayembara perencanaan bangunan kantor WWF Regional Sahul Papua pada 2008. Mahasiswa diajak berkeliling kantor WWF untuk kemudian mendengarkan pemaparan langsung dari sang arsitek.

Objek Kunjungan yang kedua adalah kantor WWF Indonesia Regional Sahul Papua. WWF adalah sebuah organisasi non-pemerintah internasional yang menangani masalah-masalah tentang konservasi, penelitian dan restorasi lingkungan yang berdiri tanggal 29 April 1961.

Pemaparan desain Kantor WWF Indonesia Sahul Regional Papua oleh Arsitek perencana Daniel Siahaan, IAI.
Dalam pemaparannya Daniel menyampaikan tahapan proses perancangan dan keunggulan desain menggunakan pendekatan ecoarchitecture. Salah satu aplikasi konsep ini pada bangunan diterapkan pada pengurangan penggunaan energi listrik dengan menggantikan 20% dari pemanfaatan energi matahari, pengkondisian udara ruangan juga sangat menguntungkan bangunan karena berada pada daerah beriklim tropis dengan hutan tropis basah di kaki Gunung Cyclop Kota Sentani. Penggunakan batu kosong untuk fungsi cross ventilation pada pengkondisian aliran udara masuk dalam bangunan juga diterapkan. Selain itu, penggunaan material alami seperti batu alam serta kayu pada elemen arsitektur bangunan maupun wajah bangunan juga menjadi keunggulan pada desain kantor WWF ini.  Mahasiswa sangat antusias mendengar pemaparan yang kemudian dilanjutkan sesi tanya jawab.

Rombogan Studi Ekskursi Prodi Arsitektur USTJ berfoto di depan gedung WWF Indonesia Sahul Regional Papua

Dengan kegiatan Studi Ekskursi ini, mahasiswa Arsitektur diharapkan dapat memperkaya pengetahuan mereka tentang proyek studio yang sedang mereka kerjakan, serta membandingkan apa yang mereka pelajari di mata kuliah tersebut, gambar yang mereka rencanakan dengan aplikasinya di lapangan. Melalui studi ekskursi ini mahasiswa Arsitektur mendapatkan banyak pengetahuan baru terkait dengan objek studi yakni ruang pavilion dan bangunan kantor. Salah satu peserta studi ekskursi, Djenny menuturkan jika kegiatan ini sangat menarik dan bermanfaat karena selain mendapatkan materi melalui pemaparan dari narasumber, juga menambah pengalaman karena bisa melihat langsung proses konstruksi di lapangan. Ia juga menuturkan bahwa dengan adanya kegiatan ini juga termotivasi oleh para narasumber untuk lebih berani dalam membuat konsep dan mengambil keputusan dalam membuat desain. (Ina)