Minggu, 30 Desember 2018

Tukar Poin Telkomsel di Solaria

Saya mau cerita pengalaman tukar poin telkomsel. Yups, di akhir tahun begini poin telkomsel pasti udah tertimbun sempurna, karna memang saya bukan tipe yang rajin tukar poin. Selain itu, promo yg ditawarkan juga sebagian besar merchant-nya gak ada di Jayapura (Papua). 
Kali ini saya manfaatkan poin telkomsel untuk makan di Solaria. Sambil ajak para krucils jalan-jalan di Saga Mall Abepura, saya tukarkan/ reedem 3 x 260 poin untuk potongan harga senilai 75 rb (260 poin untuk 25rb). 
Bagi yang masih punya banyak poin telkomsel dan posisi di Jayapura atau Abepura, bisa banget tukarkan di Solaria. Berikut ini aturan yang ditetapkan oleh pihak Solaria untuk penukaran poin. 
Pihak Solaria memberi pengumuman tukar poin di meja kasir

Caranya:

  1. Cek dulu poin telkomsel anda, dengan tekan *700# (pastikan poinnya cukup untuk ditukarkan),
  2. Tekan *700*234# untuk masuk ke menu tukar poin Solaria,
  3. Setelah anda tukar poin, nanti akan ada  notifikasi via sms ke hp anda (jangan dihapus, nanti  tunjukkan ke kasir)
  4. Jika anda ingin tukar 3x, lakukan pemukaran dengan mengulang langkah 2 dan pastikan sudah mendapat notifikasi sms sebanyak 3 juga.
    Notifikasi sms dari 777 untuk penukaran poin telkomsel
  5. Karena dalam 1 transaksi/struk maksimal menggunakan 3x tukar poin, jd kalau anda masih ada sisa poin yg mau ditukar bisa deh pesan lagi alias antri lagi, karena kasir tidak menerima pembayaran 2 struk secara beruntun dengan tukar poin.
Saat anda memesan menu, sampaikan ke kasir bahwa anda agak gunakan tukar poin untuk pembayaran. Jangan lupa bawa serta hp anda (yg tukar poin) saat pembayaran, karena kasir akan memverifikasi penukaran poin anda melalui hp anda. Poin yang ditukar tidak harus dari satu nomor ya... Misal anda ingin pakai 3x tukar, bisa saja 2x dengan nomor anda, dan 1x dengan nomor teman/saudara. Tapi saat pembayaran kedua hp yg tukar poin harus dibawa ya.. 😊 
Struk dengan penukaran poin telkomsel, 3x penukaran potongan 75 rb

Berhubung masa tukar poin hanya sampai akhir tahun 31 Desember 2018, jadi silahkan segera tukarkan poinnya ya.. 😊Semoga bermanfaat, dan selamat berlibur akhir tahun bersama keluarga.

Selasa, 25 Desember 2018

Tsunami Selat Sunda & Penelitian Tentangnya

Letusan Gunung Anak Krakatau pemicu Tsunami Selat Sunda
Sumber foto: https://goo.gl/images/mqHMeX

Sebelumya, saya sampaikan turut berbela sungkawa dan berduka atas musibah tsunami di Selat Sunda (Pandegelang Banten dan Lampung). Tsunami  menghantam kawasan Selat Sunda pada Sabtu (22/12) malam. Hingga Senin (24/12), berdasarkan catatan BNPB, setidaknya 429 orang meninggal, dan 150an hilang, sementara 16.000 lebih orang menjadi pengungsi.
Kabar tentang musibah ini tersebar begitu cepat, begitu juga dengan share via WA berupa foto dan video tentang kejadian tersebut. Diantara banyaknya share info kejadian bencana tsunami ini, ada juga yg share tentang hasil penelitian terkait kejadian ini... Dan menariknya, penelitian ini sudah dilakukan beberapa tahun lalu baik oleh peneliti asing maupun Indonesia. Salah satu hasil penelitian yg banyak di share adalah artikel milik Giachetti, dkk (2012). Saya sendiri, kira2 ada empat group WA yg membagikan artikel tersebut. Bagi saya pribadi membaca artikel ini memberi ilmu khususnya tentang tsunami Selat Sunda. 
Memang ini bukan bidang ilmu saya, dan terlebih artikel asli milik Giachetti, dkk tersebut diterbitkan oleh Geological Society of London yang sifatnya berbayar, (lihat catatan) tentu tidak sembarang orang bisa dan ingin mengakses. Ini saya tahu dari share seorang guru saya di ITB Pak Dasapta Erwin Irawan. Beliau lebih detail meringkas tentang penelitian terkait kejadian tsunami ini, baik dari hasil penelitian orang Indonesia, maupun orang luar. Bisa disimak di tautan berikut
Catatan: melalui blog-nya beliau merevisi bahwa ternyata artikel ini open access, beserta link tautannya juga tersedia di blog beliau. 
Dari ulasan singkat yang disampaikan beliau dalam blog pribadinya, jelas bahwa  ternyata sudah banyak yang menulis dan meneliti tentang Tsunami Selat Sunda. Saya sengaja simpan tulisan ini di blog karena bersyukur bisa mendapat ilmu baru. 

Suasana kawasan pemukiman penduduk di Desa Way Muli, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan yang hancur akibat tsunami, Minggu (23/12) malam.
Sumber foto: https://goo.gl/images/A4HJZX

Beberapa video berita Tsunami Selat Sunda:
* Tsunami di Selat Sunda Pertama Terjadi di Indonesia, dipublikasikan pada 24 Desember 2018, Kompas TV
Tsunami Pandegelang dan Lampung, 43 orang Meninggal dunia, dipublikasikan pada 22 Desember 2018
* Potensi Tsunami Selat Sunda, dipublikasikan 24 Desember 2018, CNN Indonesia
* Tsunami Terjang Selat Sunda, dipublikasikan pada 24 Desember 2018, CNN Indonesia
* Pantauan Udara di Wilayah Terdampak Tsunami, dipublikasikan pada 23 Desember 2018, SCTV Liputan 6 Pagi
* Dialog - Longsor anak Krakatau Picu Tsunami Selat Sunda (1), dipublikasikan pada 24 Desember 2018, Kompas TV

Senin, 03 Desember 2018

Seminar Hasil Penelitian Hibah Ristekdikti dan Penelitian Mandiri Tahun 2018


 

3 Desember 2018 bertempat di Ruang Rapat Lantai 2 Gedung Rektorat USTJ berlangsung Seminar Hasil Penelitian Hibah Ristekdikti dan Penelitian Mandiri Tahun 2018. Panelis yang mempresentasikan hasil penelitiannya adalah:
  • Moh. Irjii Matdoan, ST., MT., dengan judul : Sistem Informasi Pembelajaran Identifikasi dan Pengenalan Dini Bahasa Suku Sentani Berbasis Kearifan Lokal. (Hibah Penelitian Dosen Pemula (PDP))
  • Alfred B. Alfons, ST., MT., dengan judul: Analisis Kebutuhan Tempat Penampungan Sampah Sementara di Distrik Sentani Kabupaten Jayapura (PDP)
  • Musfira, ST., M.Si., dengan judul : Penataan Permukiman Kumuh yang Berkelanjutan di Kelurahan Gurabesi Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura (PDP)
  • Dr. Ir. Jusuf Haurissa, MT., dengan judul: Briket Sarang Lebah Berbahan Dasar Limbah Sagu (Ampas Sagu) sebagai Bahan Bakar Alternatif Pengganti Minyak Tanah. (Penelitian Mandiri 2018)
  •  Marnala Sitorus, ST., MT., dengan judul : Pelaksanaan Pembangunan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Pada Komunitas Adat di Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua. (Hibah Penelitian Disertasi Doktor).
Dr. Ir. Jusuf Haurissa, MT., saat memberikan sabutan dan arahannya dalam kegiatan Seminar Hasil Penelitian Hibah Ristekdikti dan Penelitian Mandiri 2018 
Sebelum para panelis mempresentasikan hasil penelitiannya, Dr. Ir. Jusuf Haurissa, MT. selaku ketua LPPM USTJ memberikan sambutan dan arahan beliau tentang keterbaharuan dari sebuah topik penelitian. Beliau menyampaikan Ada dua hal penting yang harus ada dalam sebuah penelitian dan bisa menaikkan nilai sebuah penelitian yakni 'penemuan' serta 'inovasi'. Beliau menyampaikan harapannya kepada seluruh Bapak Ibu Dosen yang hadir agar dalam melakukan penelitian selalu memperhatikan kedua hal tersebut. 

Para panelis mempresentasikan hasil penelitian dalam lima slide power point, serta poster dengan ukuran 70 x 70 cm yang sudah dicetak benner. Dalam presentasi seminar hasil yang diselenggarakan oleh LPPM USTJ ini juga dihadiri oleh dosen-dosen USTJ. Usai presentasi dari setiap panelis, dilakukan sesi tanya jawab maupun pemberian saran. Kegiatan seminar ini dilakukan sebagai bentuk sosialiasasi dari hasil penelitian yang sudah dilakukan khususnya untuk penerima hibah Ristekdikti sehingga diharapkan mampu memberi semangat bagi dosen-dosen lain untuk bisa mengikuti hibah ini di tahun-tahun berikutnya. Selain itu, dengan seminar internal di lingkungan USTJ ini, diharapkan para panelis sudah lebih siap untuk kegiatan monev eksternal yang biasanya dilakukan bersama asesor dari Dikti di pertengahan Bulan Desember.



Semoga sukses menyertai Bapak/Ibu penerima hibah Ristekdikti, dan terima kasih untuk LPPM yang sudah mengadakan kegiatan ini. 

Belajar dari Kegagalan struktur saat Gempa Padang, Lombok, dan Palu

Resume Seminar dan Short course HAKI 2018 dengan tema "Perencanaan Bangunan
 Tahan Gempa Sesuai SNI 1726 dan Kajian terhadap Gempa Padang, Lombok, dan Palu, serta Ringkasan Garis Besar Perubahan pada SNI 2847-201x berbasis ACI 318-14" di Swiss-BelHotel, Jayapura pada 30 November 2018.


Nara sumber dalam seminar ini adalah Ir. Steffie Tumilar, M.Eng., MBA., AU-HAKI. Beliau menyampaikan tentang perubahan terbaru SNI 2847 (2002-2013) yang tadinya berbasis perilaku dan sekarang susunannya berdasarkan sudut pandang desainer. Hal mendasar yang berubah pada susunan code dalam SNI 2847-20xx (menunggu di sahkan) adalah organisasi dan teknik. Perbedaan susunan SNI yang baru dilakukan untuk memudahkan menemukan persyaratan khusus, memberikan lokasi informasi yang lebih intuitif, dan meminimalisisr informasi bolak balik, serta susunannya juga urut dari plat sampai dengan pondasi. SNI 2847-20xx formatnya seperti ACI 318-14 Building Core Requirements for Structural Concrete. Pembahasan code dalam SNI 2847-20xx dibahas per bagian, misal untuk KOLOM (columns) maka pembahasan mulai Scope, General, Design Limits, Required Strength, Design Strength, Reinforcement limit, dan reinforcement detailing.


Kami peserta seminar juga mendapatkan materi yang sudah di burning dalam CD dan dibagikan ke seluruh peserta yang hadir. Pak Steffie menyampaikan bahwa semua bangunan sipil harus di desain tahan gempa sesuai dengan code yang ada, mengingat Indonesia termasuk negara dengan resiko gempa yang tinggi. Untuk bangunan vital, pencapaian life safety saja tidak cukup tetapi bangunan harus bisa beroperasi pasca gempa. Code gempa Indonesia yang tersedia:
·         Gedung: RSNI 1726: 20xx (menunggu disahkan) à di desain max ≈ gempa 2500 tahun (2% pe dalam 50 tahun) à ikut ASCE 7-10;
·         Jembatan : SNI 2883: 2013 à gempa di desain maksimal ≈ gempa 1000 tahun (7% pe dalam 75 tahun) à ikut AASHTD 2012.
Merencanakan dan me-review bangunan tahan gempa memerlukan keterlibatan aktif enjiner struktur profesional (SKA Madya) yang berpengalaman menangani masalah gempa. Pelajaran berharga yang bisa diambil dari gempa yang terjadi di Yogyakarta, Padang, Lombok, dan Palu tentang keruntuhan bangunan dan kegagalan struktur yang terjadi adalah sebagian besar terjadi karena join antara coloumn-bean tidak baik, tidak ada sengkang pada join kolom dan baloknya. Selain itu juga terjadinya short coloumn effect yang kegagalan strukturnya tepat pada pertemuan antara kolom dan dinding sebagian.

Berikut ini materi seminar yang terdiri dari :
·         Buku Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017 (ISBN 978-602-5489-01-3)
·         Perencanaan Banguna Tahan Gempa Saat ini SNI 1726 vs Gempa Padang, Lombok, dan Palu (oleh: Steffie Tumilar, Ir., M.Eng., AU-HAKI.)

·         Ringkasan Garis Besar Perubahan pada SNI 2847-2013 berbasis ACI 318M-14  (oleh: Steffie Tumilar, Ir., M.Eng., AU-HAKI.)

Foto bersama narasumber dan Bapak/Ibu Dosen USTJ serta adik-adik mahasiswa

Jumat, 30 November 2018

Jembatan Merah "Holtekamp", icon baru Kota Jayapura

Rombongan Mahasiswa Prodi Arsitektur USTJ berfoto bersama Pak Sunardi
24 November 2018 yang lalu, Mahasiswa Prodi Arsitektur Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ), melakukan kunjungan lapangan ke Jembatan Holtekamp Jayapura. Jembatan yang jadi icon Kota Jayapura dengan warna merahnya yg menyala. Kami rombongan sekitar 30 orang, diterima oleh Bapak Sunardi (PT. PP), beliau adalah Kepala Pelaksana Proyek Jembatan Holtekamp.

Dalam paparannya beliau menceritakan proses pembangunan jembatan ini, termasuk proses pengangkutan jembatan dari Surabaya ke Jayapura menggunakan kapal Tongkang. 
Tampilan jembatan Holtekamp dari arah Hamadi
Jembatan Holtekamp saat ini menjadi salah satu icon kota Jayapura. Warnanya yang merah menyala dan ukurannya yg sangat besar dengan bentang yg panjang menjadikan jembatan ini mudah dikenali. 

Keberadaan Jembatan Holtekamp diklaim bisa mempersingkat waktu tempuh dari Kota Jayapura menuju Skow, Distrik Muara Tami yang merupakan perbatasan RI dan Papua Nugini atau Papua New Guinea. Jembatan ini menghubungkan daratan Holtekamp dengan daratan Hamadi. Adapun jembatan Holtekamp memiliki panjang jembatan 732 m ini terdiri dari bentang utama 400 meter ditambah jembatan pendekat 332 meter yang terdiri 33 meter pendekat dari arah Hamadi dan 299 meter dari arah Holtekamp.
Mahasiswa menerima penjelasan dari Pak Sunardi di tengah bentang jembatan Holtekamp yg belum beroperasi

Jembatan Holtekamp sendiri dibangun sejak tanggal 9 Mei 2015 lalu. Peletakan batu pertama jembatan dengan panjang 733 meter tersebut dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat itu.

Bentang jembatan baja ini dibuat di PT. PAL Surabaya dan diangkut menggunakan kapal tongkang. Pertimbangan kementrian Pu menggandeng PT. PAL karena beberapa alasan yakni kondisi alam aurabayanyg lebih stabil dibandingkan Jayapura (rawan gempa), dan PT PAL memiliki fasilitas workshop yang lebih lengkap dibandingkan yang lain. Dari sisi crane, misalnya, kapasitas angkut crane yang dimiliki PT PAL cukup besar.


Dalam proses pembangunan jembatan holtekamp ini,  konsorsium PTPP-HK-NK dan Dirjen Bina Marga memecahkan 2 rekor dunia dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) yaitu Pengangkatan dan Pemasangan Rangka Baja Jembatan dalam Bentuk Utuh Terpanjang, dan Pengiriman Rangka Baja Pelengkung Bagian Tengah secara Utuh dengan Jarak Terjauh 3.200 kilometer (km).


Jembatan holtekamp yang telah selesai, sudah diuji pembebanan dan mampu menahan beban seberat 3600 ton (160 unit mobil dengan beban masing-masing 10-12 ton). Banyak uji yg dilakukan sebelum jembatan dipasang, baik kedalaman laut, ombak, kecepatan angin. 
Mendengar pemaparan di sekitar median jembatan Holtekamp, berlindung dari panas matahari di bawah jembatan Holtekamp
Project jembatan Holtekamp ini dikerjakan oleh konsorsium 3 PT yakni PT. PP, PT. Nindia Karya, dan PT. Hutama Karya, yang merupakan perusahaan BUMN bidang kontraktor. 

Jembatan sepanjang 733 meter dengan lebar 10 meter ini, belum sepenuhnya tuntas. Rail­ing atau besi pembatas di ping­gir belum terpasang. Sehingga, sangat membahayakan pejalan kaki yang bisa saja terjun bebas ke laut sedalam lebih dari 50 meter itu. Lampu juga belum terpasang, sehingga masih minim penerangan di malam hari. Selain itu jalan penghubung juga belum selesai, masih dalam tahap pengerjaan dan targetnya selesai di akhir tahun 2018 ini. Sedangkan untuk operasional secara penuh, menurut Bapak Sunardi kira-kira Bulan Mei-Juni 2019. 

Referensi:
  • https://m.detik.com/finance/infrastruktur/d-4206471/jembatan-kebanggaan-jokowi-di-papua-hampir-rampung/1/#search
  • https://properti.kompas.com/read/2017/11/30/002846821/pt-pal-garap-bentang-utama-jembatan-holtekamp


Minggu, 18 November 2018

Suka Duka jadi bagian dari Tim Redaksi Buku Kenangan Dosen Magang 2018


Kali ini saya mau cerita tentang suka duka jadi Tim Redaksi (Timred) Buku Kenangan Dosen Magang (Dosma) 2018.
Berawal dari cerita Pak Komang (Pembina Dosma ITB) di awal program magang dosen ini, jika tahun-tahun sebelumnya, ITB selalu ambil bagian untuk jadi voulunter pembuatan buku kenangan. Disaat itu juga kami dosma ITB punya Mbienk (nama aslinya Khamadi). Khamadi adalah peserta Dosma ITB dari Universitas Dian Nuswantoro Prodi Desain Komunikasi Visual. Saya juga dari Prodi Arsitektur yang juga cukup familier dengan Corel dan Photoshop. Cocoklah kalau kami berkolaborasi jadi tim layout... Oke.. Deal.. Ambil kesempatan ini...
Ternyata tidak semudah yang dibayangkan... Setelah susunan tim redaksi dibentuk dan survey awal (spesifikasi dan harga buku) sudah dilakukan, saatnya lounching info ini ke rekan-rekan Dosma 2018. Dibuatlah group WA khusus untuk persiapan Buku Kenangan ini, isinya hanya Timred dari ITB dan ketua-ketua dari 7 PT Pebina lainnya. Kami selaku Timred sudah posting form yang sudah kami buat di google form untuk isian profil yang akan ditampilkan di Buku Kenangan. Awalnya para ketua menyampaikan akan merundingkan dulu dengan teman-teman di PT masing-masing, namun hasilnya kurang memuaskan... hanya IPB yang komitmen bersedia cetak buku. Yang mengisi form via google form juga sangat sedikit, bahkan ada salah satu Dosma PT Pembina yang sama sekali tidak mengisi form sampai batas waktu yang ditentukan. Akhirnya group WA pun jadi kurang efektif, terlebih setelah ada group besar Dosma 2018 yang jelas lebih banyak anggotanya. Wacana untuk pembuatan Buku Kenangan pun akhirnya di share di group besar (group Buku Dosma 2018 pun bubar). Respon dan komentarnya pun sangat beragam... Mulai dari alasan pengen go green, harga buku kemahalan, mau soft file aja, sampai ada yang berbaik hati mau buatkan e-book. Dari 8 PT Pembina, hanya kami ITB dan IPB yang komitmen sejak awal untuk cetak buku... Yup.. CETAK BUKU.
Harga awal yang ditawarkan 150rb, dengan ukuran buku B5, cover Art Paper 260 gr (laminasi dov), isi Art Paper 150 gr dengan isi per-halamannya 2 orang peserta (total peserta 163, belum pembina dan pengelola) serta foto bersama. 
Setelah melalui banyak komentar di group besar WA Dosma 2018 tibalah puncaknya pada 13 September 2018 bahwa yang bersedia cetak tetap hanya ITB dan IPB, Dengan keputusan itu, akhirnya kami tetap jalan... Timred tetap fokus mengumpulkan data dan membuat layout buku. Layout didesain khusus oleh Khamadi dengan konsep yang pastinya tidak perlu diragukan... Memang dia ahlinya... 
Sampai waktunya layout buku untuk Dosma ITB dan IPB jadi... Dan sayapun berfikir, jika buku kenangan ini tetap dicetak dengan isi yang hanya dua PT saja.. Berarti tidak bisa disebut dengan "Buku Kenangan Dosma 2018", karna dua tidak bisa mewakili delapan... Hm, saya coba mengesampingkan ego dan suara-suara tidak peduli di sekitar untuk akhirnya mencari jejak teman2 dosma lain via portal forlap dan sinta. Mencari satu persatu foto dan gelar teman-teman. Sampai akhirnya kolase foto masing-masing PT pun ada wujudnya... Hanya beberapa saja yang tidak ada fotonya di forlap. Dari 163 peserta, 45 diantaranya peserta dosma ITB dan IPB datanya sudah ada, jadi yang saya cari adalah 118 sisanya. Memang butuh kesabaran dan perjuangan.. Serta kuota internet pastinya, karna harus menelusur satu persatu nama di forlap dan sinta. Saya juga bersemangat karena support dari layouter (Khamadi dan Mas Yono) yang bersedia kerja keras untuk nantinya melengkapi layout 118 peserta lainnya. 

Draft Pertama
Draft pertama adalah Dosma ITB dan IPB dengan informasi data diri dan foto, lengkap beserta testimoni dari masing-masing peserta. Dosma selain dua PT tersebut berupa tabel nama dan asal PT serta foto dalam bentuk kolase.
Setelah draft pertama jadi, saya menyampaikan ke Pak Komang tentang progress dan kendala apa yang dihadapi... Setelah beliau lihat hasil layoutnya, komentar beliau yang saya ingat adalah... 
Pak Komang : "ini hanya ITB dan IPB yg ada datanya?"
Saya : "Iya Pak, karna hanya kami dan IPB yg mau cetak. Selain itu kemarin sudah kami hitung ulang Pak untuk biaya cetaknya jadi 60 rb/ buku"Pak Komang sambil buka-buka cetakan sementara, "kalau yang lain dilengkapi bagaimana? Total harganya berapa?"
Untungnya saya sudah sempat hitung jadi bisa sampaikan estimasi biaya 98 rb/ buku jika semua lengkap (dengan catatan ukuran buku bukan B5 tapi A5). 
Saya: "Kalau lengkap sekitar 98 ribu/ buku Pak, tapi kami sudah info ke teman-teman IPB kalau harganya 60 rb. Jadi kalau mau dilengkapi, kami harus komunikasikan dulu Pak ke teman-teman di IPB"
Pak Komang: "Coba komunikasikan lagi ke IPB, usahakan lengkap datanya"
Saya: "Baik Pak, nanti saya coba komunikasikan ke Mas Fajar ketua dosma IPB... semoga teman-teman ndak keberatan"
Setelah percakapan dengan Pak Komang, saya langsung sampaikan ke layouter (Khamadi dan Mas Suyono dari Universitas Pringsewu Lampung), bahwa ada wacana untuk melengkapi data lagi, dan alhamdulillah layouter tetap siap sedia. Salut buat layouter... Selanjutnya saya segera kontak Mas Muhammad Fajar Purnama untuk mengabarkan wacana melengkapi data buku kenangan dan tentunya konsekuensi perubahan harga (dibulatkan 100rb/ buku). alhamdulillah respon dari teman-teman IPB tetap komitmen... CETAK. 
Dari situ saya termotivasi untuk melengkapi data teman-teman dari PT Pembina lainnya. Kami bekerja keras untuk bisa melengkapi data dengan waktu yang sangat terbatas.. Kurang lebih satu minggu. Pembagian tugas pun dimulai, saya collect data dan input layout untuk Dosma UNAIR, UNESA dan UNPAD, Mas Suyono input layout untuk UGM, PNJ dan UM. Sedangkan Khamadi pastinya layout keseluruhan. 
Tugas berikutnya adalah memastikan Kata Pengantar Buku Kenangan Dosma 2018 dari Direktur Karier dan Kompetensi SDM (Prof. Dr. Bunyamin Maftuh, M.Pd., M.A.) siap tayang. Dengan bantuan dari Pak Komang yang menjebatani kami Timred dengan beliau, Alhamdulillah, hanya sedikit revisi, dibantu koreksi penulisan oleh Bang Budi Istana (Univ. Muhammadiyah Riau) dan Revy Savitri (Univ. Bangka Belitung). 
Saat collect data, kami timred dibantu oleh koordinator masing-masing PT Pembina. Yang alhamdulillah, respon teman-teman sangat baik dan mau membantu. Hanya saja yang jadi kendala saat itu adalah "lama" (Maklum, kami semua padat kegiatan di kampus masing-masing). Sehingga dalam input pun jadi agak lama dan ngebut di detik-detik akhir jelang cetak. Untungnya layouter kami handal... 
Saya juga kontak para pengelola PT Pembina untuk mendapatkan data diri dan foto beliau dan para pembina. Bonusnya  adalah, saya jadi kenal Ibu Tsuroyah (UNESA), Pak Enjang (UNPAD), Pak Eddy Sutadji (Pembina UM), Bu Ardhya Nareswari (Pembina UGM), Mbak Denik (Pengelola UNAIR). Selain itu dengan collect data,  juga terjalin komunikasi dengan para koordinator masing2-masing PT Pembina dan secara personal. Khusus untuk yang personal memang macam2 responnya, ada yg respon baik dan cepat, tapi ada juga yg tidak suka 'japri' karena dianggap sudah ada yg mengkoordinir. Termasuk suka duka saat ada yg revisi data dan mau ganti foto... Sesekali kami yg khilaf tidak ganti datanya karena banyaknya data yang ganti dan yang japri minta ganti foto... Tanggal 24 Oktober jam 23.09 alhamdulillah data seluruh dosma lengkap. Tinggal melengkapi profil Pembina Dikti, untuk yang satu ini kami dibantu Pak Komang untuk meneruskan form kosong ke para pembina Dikti. Hingga akhirnya, semua lengkap. 

Draft Lengkap
Begitu draft lengkap jadi, saya print lagi untuk ditunjukkan ke Pak Komang dan mendapat acc untuk cetak. Saya sangat suka Cover Buku Kenangan buatan Khamadi, Sederhana tapi elegant dan bisa mewakili 8 PT Pembina. Selain itu di cover belakang juga sangat kreatif mencantumkan QR yang jika di scan QR maka bisa terhubung ke tautan soft file (pdf) Buku Kenangan ini. Soft file ini sangat penting karena teman-teman selain ITB dan IPB tidak cetak buku, sehingga diharapkan dengan soft file ini mereka tetap bisa punya buku kenangan yang didalamnya ada data diri seluruh peserta, pembina, dan pengelola Dosma 2018. QR ini kami share di group Dosma 2018 pada 10 November 2018 tepat di hari terakhir kegiatan Penutupan Dosma di Denpasar, Bali. 
Finally, buku harus segera cetak awal November mengingat tanggal 6 November buku harus sudah jadi, karna tanggal 7 pagi kami beranjak ke Bali untuk kegiatan penutupan. Kami Timred juga punya koordinator bagian Percetakan, ada Bang Sukri Adrianto (STIMIK Dumai) dan ada Nur Arminarahmah (Univ. Islam Kalimantan), yang cekatan mengurus perihal percetakan buku di ITB Press (lumauan ada diskon 10% karena internal). Untuk masalah bayar-membayar, kami juga punya bendaraha Lili Andriani (STIKes Harapan Ibu Jambi) yang memastikan semua aman, termasuk koordinasi dengan Bendahara IPB, Dek Evita Purnaningrum

Yang menurut saya berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Buku Kenangan Dosma 2018 juga memuat profil Para Pembina DIKTI, Tim Support Dikti, dan Para Pengelola masing-masing PT Pembina. 
Bersyukur bahwa buku kenangan bisa merepresentasikan seluruh Dosma 2018. Khusus buat layouter andalan kami, Khamadi dan Mas Suyono, terima kasih banyak sudah bekerja keras dan bekerja cerdas demi terselesaikannya Buku Kenangan ini tepat waktu. Makasih untuk kesabarannya bekerja satu tim dengan saya. Kita punya buku ini sebagai kenang-kenangan dari kerja keras ini.

Baju biru kotak2 (Khamadi), Pegang Buku (Sukri Adrianto), pakai jilbab coklat susu (Nur Arminarahmah), dan  jilbab biru tua (Revy Safitri)

Mewakili Timred saya sampaikan permohonan maaf bila dalam proses penyusunan buku kenangan tersebut ada hal-hal yang tidak berkenan dihati. Terima kasih buat semua teman-teman Dosma 2018 atas kerjasamanya. Harapan saya, semoga dengan adanya buku kenangan ini bisa jadi jembatan untuk kita alumni Dosma 2018 untuk bersilaturahmi dan tetap berkomunikasi. Dimanapun kita berada, ingatlah bahwa kita alumni Dosma 2018.

Kamis, 08 November 2018

Buku Pertamaku... tentang Dosen Magang

Saya saat menyerahkan Buku ke Bapak Prof. dr Ali Ghufrom Mukti M.Sc.,Ph.D., Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi (SDID), Kementerian Riset,Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), pada 9 November 2018 di Ruang Sinta Hotel Istana Rama, Denpasar, Bali

Alhamdulillah, saya sangat bahagia karena buku yang sedianya akan jadi kenang-kenangan selama program Dosma ini ternyata bisa selesai tepat pada waktunya. Memang penuh perjuangan di tengah agenda kegiatan Dosma ITB yang cukup padat di akhir. Belum lagi untuk laporan akhir setebal 372 halaman yang harus dikumpulkan sebelum kegiatan penutupan yang saat ini sedang berlangsung.
Satu hal yang saya rasa paling menjadi tantangan adalah... FOKUS... yup, kata itu adalah hal yang paling jadi tantangan buat saya pribadi. Untuk bisa duduk dan fokus menulis memang butuh semangat dan effort yang kadang susah sekali muncul. Dan faktanya, di akhir-akhir kegiatan dosma ini, baru muncul effort itu... tapi bersyukur bahwa baterai di otak saya ini panasnya stabil saat berhadapan dengan draft buku yang saya beri judul "Dosen Juga Butuh Magang" Catatan Perjalanan Peserta Dosen Magang. 


Buku ini berisi berbagai hal seputar program Dosma yang diselenggarakan oleh Kemenristek DIKTI khususnya untuk kegiatan Dosma di ITB. Dalam buku tersebut diuraikan sejarah program magang dosen muda yang untuk mengisi bagian tersebut saya khusus mewawancara Prof. Dr. rer. nat. Ir. Komang Anggayana, M.S., selaku pembina Dosma dari DIKTI yang ikut merintis program ini dan selama 14 tahun mendampingi program Dosma. Beliau juga pembina Dosma di ITB. Program Magang Dosen merupakan salah satu program unggulan Kemenristek DIKTI yang luarannya sudah terbukti dari para alumni Dosma. Karnanya di dalam buku ini juga ada testimoni dari para alumni dan juga peserta Dosma 2018 dari berbagai PT Pembina. 
Di dalam buku ini juga ada bagian yang menguraikan bagaimana jika ingin ikut serta dalam program ini, apa saja yang dilakukan setelah lulus seleksi, dan apa yang harus dilakukan setelah kita sampai di PT Pembina tujuan. 
Saat ini buku baru dicetak dummy 3 eksemplar karena akan diserahkan secara simbolis ke DIKTI saat acara penutupan kegiatan ini. Selanjutnya buku ini kan menjalani proses pengurusan ISBN, sambil saya akan menyempurnakan lagi tulisan di dalamnya.
Perjuangan...
Harapan...
Kenangan...
Buku ini adalah bentuk rasa syukur atas apa yang sudah saya dapatkan selama empat bulan ini. 
Terima kasih untuk semua pihak yang menjadi bagian dari kenangan Dosma 2018.
Saya persembahkan buku ini untuk Orang Tua & Mertua tersayang, Suami & anak-anakku terkasih... serta untuk para Pembina Dosma ITB, Pak Komang, Pak Eddy, dan Pak Bambang... 

Denpasar, 08 November 2018
Inayatul Ilah Nashruddin
Dosma ITB 2018 

Foto Bersama usia menyerahkan Buku "Dosen Juga Butuh Magang"


Seminar Hasil dan Penutupan Program Magang Tahun 2018

Pembukaan kegiatan Seminar Hasil dan Penutupan Program Magang Dosen
oleh Prof. Dr. Bunyamin Maftuh, M.Pd., M.A.
Hari ini, kami Dosma ITB berada di Denpasar, Bali tepatnya di Grand Istana Rama untuk kegiatan Seminar Hasil dan Penutupan Program Dosma 2018. Kegiatan dibuka oleh Direktur Sumber Daya IPTEK dan Pendidikan Tinggi,  Prof. Dr. Bunyamin Maftuh, M.Pd., M.A. Selanjutnya adalah pemaparan Laporan Hasil Magang dari masing-masing Dosma dari PT Pembina. Dimulai dari presentasi seminar hasil oleh Dosma IPB, Dosma UNPAD, Dosma ITB, kemudian istirahat sholat dan makan malam. Setelah itu kembali dilanjutkan seminar hasil dari Dosma UGM, UNAIR, UNESA,  PNJ dan terakhir oleh Dosma UM. 
Presentasi Hasil Magang dari Dosma ITB

Presentasi Hasil Magang dari Dosma IPB
Dalam Pemaparan Laporan Hasil Magang tersebut masing-masing Dosma dari PT Pembina memaparkan apa saja yang sudah didapat selama magang, baik dari sisi pengelolaan dan manajemen program studi, serta kegiatan tri dharma. Ada juga beberapa Dosma yang juga menyampaikan kegiatan pendukung selain kegiatan dan materi inti yang diterima. Kegiatan pendukung diantaranya mengikuti workshop atau seminar, ikut pelatihan AA dan Pekerti, serta kegiatan travelling atau jalan-jalan dan kunjungan industri ke beberapa destinasi. Untuk sesi pertanyaan ini, hanya dibuka untuk dua penanya saja karena keterbatasan waktu. Untuk kegiatan lanjutan, akan ada kegiatan sharing session di esok hari yang rencananya akan dibagi dalam tiga topik besar yaitu:
(1) Pengelolaan institusi 
(2) Pengembangan penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi: Pendidikan dan Kemahasiswaan
(3) Pengembangan penerapan Tri Dharma Perhuruan Tinggi : Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Dari sharing session dan diskusi tersebut, kemudian akan dirumuskan dan dipresentasikan. Hasil ini nantinya diharapkan menjadi strategi minimal yang akan diterapkan di perguruan tinggi asal peserta Dosma 2018. 
Kegiatan ini berlangsung tanggal 08 - 10 November 2018, dan kemudian para peserta Dosma akan kembali ke daerah asalnya masing-masing.

Hasil Liputan dari kegiatan ini:

Jumat, 19 Oktober 2018

Wisuda Pertama TA 2018/2018 di Kampus Ganesha ITB

Saya selalu menikmati saat hadir dalam ceremony yg ada di lingkungan Kampus Ganesha. Termasuk saat hadir dalam acara Wisuda kali ini. Jumat 19 Oktober 2018 adalah Wisuda Pertama (periode 1) untuk Tahun Akademik 2018/2019. Pada periode ini wisuda digelar selama 2 hari, yakni 19-20 Oktober 2018. Untuk hari ini, wisuda diperuntukkan program sarjana, pascasarjana dan doktor. Sedangkan besok Sabtu untuk wisuda program sarjana dan pascasarjana. 
Seperti prosesi wisuda yang sebelumnya saya pernah hadir juga, suasana Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) sangat ramai calon wisudawan beserta keluarga yang ikut harir. Begitu juga dengan para pedagang makanan, sovenir wisuda (boneka dan bunga) juga sangat ramai di sekitar Sabuga. Di salah satu sisi jalan sebelum masuk gedung Sabuga, kita juga bisa melihat bendera himpunan mahasiswa dari berbagai prodi berjejer menghiasi dinding talud. Ini sebagai salah satu bentuk celebrasi dan ucapan selamat dari himpunan mahasiswa kepada para wisudawan.



Sebelum memasuki ruangan, kami dibagi buku yang berisi susunan acara wisuda dan daftar nama wisudawan. Prosesi wisuda ini dilaksanakan tepat waktu. Jam 8 tepat senat memasuki ruangan dan acarapun dimulai. Setelah pengambilan janji wisudawan dan sambutan Rektor, tibalah saat yang saya tunggu-tunggu... yakni pembacaan pesan kesan wisudawan yg dibacakan oleh Wakil Rektor bidang Akademik (Prof. Ir. Bermawi Priyatna Iskandar, M. Sc., Ph.D). Kali ini ada tiga wisudawan yang dibacakan kesan pesannya selama studi di ITB. Dua diantaranya adalah wisudawan yang lulus tepat waktu dengan predikat cumlaude, dan satu lagi adalah kesan pesan dari wisudawan yang lulus di waktu yang tepat.
Setelah dibacakan kesan pesan tersebut, selanjutnya seluruh wisudawan secara bergantian berjabat tangan dengan Rektor, Dekan, dan Kaprodi dari jurusan wisudawan masing-masing. Prosesi ini diiringi oleh musik gamelan sunda.
Setelah betjabat tangan, wisudawan masuk ke sebuah ruangan di belakang stage/panggung untuk langsung mengambil map biru yang berisi beberapa dokumen penting diantaranya: ijazah, transkrip (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggis), sertifikat akreditasi Internasional (jika wisudawan tersebut berasal dari prodi yang telah terakreditasi internasional), dan Surat Pendamping Ijazah (berisi keterangan aktivitas pendukung yg dilakukan wisudawan selama menjadi mahasiswa di ITB). Sehingga saat keluar dari gedung Sabuga, mahasiswa langsung bisa membawa pulang ijazah mereka. Untuk legalisir, wisudawan tersebut bisa mengurusnya di TU Fakultas masing-masing. 
Pada wisuda kali ini, setelah para wisudawan selesai prosesi jabat tangan dengan jajaran pimpinan, ada selingan berupa pertunjukan seni dari perwakilan wisudawan yang membawakan dua buah lagu. Pada lagu pertama berjudul Ayah yang di populerkan oleh Sherina Munaf, dibawakan secara duet dan diiringi oleh paduan suara. Dilanjutkan dengan lagu 'ingatlah hari ini' yang dipopulerkan oleh Project Pop, dibawakan massal secara bergantian oleh beberapa wisudawan dan paduan suara. Penampilan ini sangat meriah dan mencairkan suasana di dalam gedung Sabuga. Dalam acara wisuda ini juga disampaikan sambutan dari wakil wisudawan.
Selesai acara wisuda, para wisudawan dan orang tua/wali keluar dari gedung Sabuga dan mengambil snack box yang telah disediakan dengan menukarkan kupon. Di salah satu sisi teras gedung Sabuga juga telah dipersiapkan karpet hijau yang cukup luas untuk tempat sholat Jumat, mengingat selesai acara jam 11.30 dan telah mendekati waktu sholat Jumat.


Pada kesempatan ini saya mengucapkan Selamat kepada para wisudawan, semoga kesuksesan mengiringi perjalanan kalian selanjutnya..  Dan semoga bisa mendarmabaktikan ilmu yang diperoleh selama di ITB untuk umat, bangsa dan negara. 🙏

Selasa, 09 Oktober 2018

PT. PINDAD (Persero) juga produksi Alat & Mesin Pertanian (Alsintan)



Kesempatan langka yang gak semua orang bisa merasakan. Berkunjung ke PT PINDAD (Persero) bersama rombongan Magang Dosen ITB. Hari ini, 9 Oktober 2018 kami berkesempatan kunjungan industri ke PT. PINDAD (Persero) dan tour keliling area PINDAD untuk bisa melihat proses produksi di sana.
Di awal kunjungan ini, kami diterima di sebuah ruangan rapat dan diberi penjelasan tentang PT.PINDAD (Persero) mulai dari sejarah PT. PINDAD sampai dengan produk yang sudah dihasilkan serta kerjasama PT PINDAD (Persero) dengan berbagai BUMN. 

Penyerahan cinderamata dari Magang Dosen ITB 2018 ke PT.PINDAD (Persero) yang disampaikan oleh Bapak Dr. Ir. Eddy Agus Basuki, M.Sc. 


Beberapa produk PT.PINDAD (Persero) yang dipamerkan di loby aula 
Sebelum kunjungan ini, saya hanya mengenal PT. PINDAD (Persero) sebagai salah satu BUMN yang memproduksi senjata dan alutista. Tapi dari kunjungan ini, saya jadi tahu bahwa PT. PINDAD (Persero) juga memproduksi berbagai alat selain senjata diantaranya tempa cor dan alat perkeretaapian, alat berat, Mesin Listrik, Alat & Peralatan Kapal Laut (APKL), serta Alat Mesin Pertanian (Alsintan).

Berikut ini adalah produk-produk yang sudah dibuat oleh PT.PINDAD yang saya ambil dari website resmi PT.PINDAD:

  • Produk Senjata : Rifles, Sniper Rifles, Machine Guns, Sub Machine Guns, Shot Guns, Grenade Launcher, Mortir, dan Accessories (kompensator square dan round)
  • Munisi: Small Caliber, Big Caliber, Special Ammunition
Munisi? apa bedanya dengan amunisi??Oke, Munisi adalah varian atau jenis tertentu dari peluru. Nah, kalau banyak atau ragam munisi disebutnya amunisi. (saya juga baru tahu setelah dijelaskan oleh Pak Ikin).
  • Kendaraan khususKendaraan Taktis, Panser untuk TNI dan Polri, konstruksi khusus dan komponen kendaraan khusus (ANOA 6x6 RCWS, ANOA 6x6 recovery, APC 4x4, ANOA 6x6 APC, ANOA 6x6 ambulance, ANOA 6x6 logistic, dan INTAI 4x4)
  • Tempa Cor & Alat Perkeretaapian: jasa pengecoran logam dan jasa tempa, Forging, Casting, Railway Equipment (alat penambat rel)
  • Alat berat: produk-produk pendukung industri konstruksi, pertambangan, perkapalan, kelistrikan, dan pertanian.
    1. Machinery services : machining facilities
    2. Marine Equipment: Winchess, telescope crane, accomodation ladder, boat davit, cargo hose handling crane, sludge crane, provission crane, capstan, towing winch, a frame, turntable, windlass, steering gear, towing hook)
    3. Electric Machines: motor traksi, generator 
    4. Agricultural Equipment: rota tanam, combine multikonoditas, traktor roda empat
    5. Heavy Equipment: excava 200
  • Bahan peledak komersial, Explosive, dan Explosive Services dengan produk: Booster  ( RenEx T), Booster  ( RenEx P), Seismic Explosive (geoPENTOSEIS), Seismic Detonator (geoDETOSEIS), Detonator Listrik (SUPERdet)
Mesin combine multikomoditas memiliki fungsi dan keunggulan :(1) Memanen jagung dan padi, sekaligus memasukkan hasil panen ke dalam karung, (2) Mesin permanen multi komoditas (multicorps combine harvester), dan (3) Menggunakan roda krepyak (crawler) dan karet yang dapat digunakan untuk lahan agak basah maupun lahan kering. (sumber foto)
Sebagai industri pertahanan strategis PT. PINDAD (persero) menyadari untuk tetap konsisten menjalankan core sebagai industri pertahanan dengan Inovasi produk dan layanan Cyber Security mengingat ancaman serangan cyber saat ini menjadi sangat serius. Untuk layanan cyber security yang dilakukan PT.PINDAD sat ini dengan tiga mata rantai yakni People, Process, dan Technology. 
Untuk hambatan yang saat ini dirasa PT.PINDAD
 diantaranya adalah tentang bahan baku untuk produk yang beberapa masih harus diimpor karena industri dalam negeri belum bisa memenuhi spec yang dibutuhkan. Oleh sebab itu, industri dalam negeri juga harus lebih tangguh untu

Nah, bagi yang ingin tahu lebih tentang PT. PINDAD (Persero) dan produk yang sudah dihasilkan, bisa kunjungi website PT. PINDAD.
Tank, salah satu produk unggul PT.PINDAD yang produksinya di tahun ini sudah di atas 337 buah


Foto bersama di depan produk alat berat unggulan PT PINDAD, excavator . Beberapa unitnya diproduksi untuk Kementrian PU (ada logo di excavatornya dan warnanya disesuaikan 'kuning')


Terima kasih kepada Pembina Magang Dosen ITB 2018 (Pak Prof. Dr. Ir. Komang Anggayana, MS. dan Pak Dr. Ir. Eddy Agus Basuki, M.Sc.) yang sudah mengupayakan sampai kami bisa melakukan kunjungan ke PT.PINDAD (Persero). Untuk Pak Tata, SE., juga terima kasih selalu jadi tim support kami yang luar biasa. Untuk Pak Ikin (dari PINDAD) terima kasih sudah menjamu kami dan mengajak kami keliling PT.PINDAD. Sungguh jadi pengalaman berharga dan berkesan buat saya.. 

Minggu, 30 September 2018

Belum Sah Jalan-jalan di Bandung Kalau Belum Naik Bandros

Naik Bandros dari Halte Sisi Selatan Alun-alun Bandung
Bandros adalah singkatan dari Bandung Tour on Bus.  Sebuah sarana transport yg disediakan pemkot Bandung untuk para wisatwan dan warga Bandung yang ingin keliling Bandung.
Bandros ini ada yg dikelola pemkot ada yg swasta.  Bandros pemkot disebut Bandros Permen, dan bandros swasta disebut Bandros Mang Dudung.

Bandros Permen
Satu bis muat 25 kalo dewasa,  anak2 bisa sampai 30. Tarifnya 20 rb/orang. Ada paket terusan bisa ganti2 bandros dan semua rute tarifnya 40rb/orang. Bandros permen operasional jam 8 pagi sampai 4 sore. Kalau mau gampang bedakan Bandros Permen dan Bandros Mang Dudung,  bisa lihat plat nomornya kalau bandros permen plat kuning.  Kalau mau sewa untuk rombongan,  bisa langsung datang ke kantor Dishub.
Bandros Permen warna Merah, Biru Merah,  dan Hijau
Bandros Permen juga dicat warna warni,  makanya disebut bandros permen. Setiap warna punya rute tersendiri yang akan dilewati:
  • Bandros berwarna biru akan berkeliling dari Alun-alun Bandung, menuju Cibaduyut, Taman Leuwi Panjang, Museum Sri Baduga, Alun-alun Regol, dan Kawasan Buah Batu. 
  • Bandros kuning akan melewati rute Lapangan Gasibu, menuju Taman Cibeunying, Taman Superhero, Taman Foto, Gedung Merdeka, Alun-alun Bandung, dan Braga.
  • Bandros ungu akan melalui jalan-jalan di rute Gasibu, menuju Taman Cikapayang, Alun-alun Ujungberung, Museum Geologi, dan Pusdai.
  • Bandros hijau yang akan membawa wisatawan melewati Chinatown, menuju Pasir Kaliki, Alun-alun Cicendo, Karang Setra, UPI, dan GOR Padjadjaran.
  • Bandros merah muda yang akan melewati Gasibu, menuju Taman Pasupati (Taman Jomblo), Teras Cikapayang, Teras Cihampelas, hingga Taman Budaya.
  • Bandros hitam dan pink khusus untuk tamu VIP yang datang ke Kota Bandung. Jadi itu untuk tamu-tamu Pemerintah Kota.

Bandros Mang Dudung
Disebut begitu karena itu singkatan dari 'Masyarakat Peduli Bandung'. Tarifnya 10rb/orang. Operasional jam 8 sampai jam 2 siang. Kalau mau pesan bandros mang Dudung untuk rombongan,  bisa jauh-jauh hari setidaknya 1 bulan sebelumnya dg tarif 800rb (untuk keliling bandung). Untuk bisa naik bandros Mang Dudung,  kita bisa melalui beberapa halte yakni:
Balaikota (taman Dewi Sartika, seberang Gedung Bank Indonesia), alun-alun Bandung (sebelah selatan, seberang pendopo) dan Taman Cibeunying. untuk bandros mang dudung ada beberapa yg gratis khusus yg naik di alun2 bandung dan Taman Cibeunying.
Rute bandros Mang Dudung melewati kawasan alun-alun Bandung, militer, gedung sate, kota tua Bandung, balaikota.

Perjalanan Bandros hari ini
Kali ini kami naik bandros permen.  Ada beberapa halter bandros permen, kali ini kami naik dr halte alun-alun bandung.
Perjuangan naik bandros agak sedikit pake energi karna harus berebut naik bandrosnya... Menurut beberapa penumpang,  biasanya didaftar dulu siapa yg mau naik tapi kali ini tidak. Bandros cuman muat 25 tp yg mau naik ada kalo 60an..  Alhasil berebut dan desak2an,  tapi alhamdulillah..  Berhasiiiilllll...
Berebut Naik Bandros
Dan setelah insiden berebut naik ini,  petugas mendata penumpang yg akan naik bandros selanjutnya.
Sebelum berangkat,  seorang guide di dalam bandros memperkenalkan diri.  Fajar Putra Pamungkas sebagai guide di dalam Bandros...  Kang Ali sebagai driver..  Kang Fajar sepanjang perjalanan menceritakan bangunan bersejarah baik nama maupun ceritanya...  Begitu juga dengan jalan yg dilalui,  nama dan sejarah namanya juga diceritakan.  Ini sangat mengesankan karna beliau menceritakan dengan gaya bahasa yg menyenangkan dan mengundang tawa seluruh penumpang.
Foto Bareng Kang Fajar (tour guide)  dan Kang Ali (driver) 
Beberapa jalan dan bangunan yang dijelaskan Kang Fajar adalah:
* lapas banceuy lama dan baru
* singgasana pradana
* jln. Cibaduyut
* Jl.  Lewi panjang (kue balok aa kembar) harga 1500 original dan oembakar masih pakia arang. 
* jl. Tegalega hindam siliwangi, dahulu sekolah khusus anak bangsawan/sekolah anak raja. 
* ITC kebon kelapa (centra batu akik di lt. 1 dan 2)
* jl. Dewi sartika

Dalam perjalanan bandros permen warna merah ini berhenti sejenak kurang lebih 20 menitan di Pusat Oleh-Oleh Oval Cibaduyut.  Pengunjung boleh turun dan belanja oleh-oleh yang sangat beragam.  Ada kios-kios ruko 2 lantai yang menjajakan beragam oleh-oleh dan warung makan.  Ada kios sepatu sandal kulit,  kios baju kaos khas bandung, dan ada kios oleh-oleh makanan khas bandung.
Salah satu gerai toko sepatu di pusat Oleh-Oleh Oval,  Cibaduyut
Di akhir perjalanan, Kang Fajar mengajar penumpang menyanyikan lagu berjudul salah satu nama minumas khas jawa barat "es cendol", ala-ala Kang Sule gitu.  Cukup seru, semua penumpang mengikuti nyanyian Kang Fajar...  Setidaknya ikuti kata2 akhirnya lah..  Maklum pakai bahasa sunda yg tidak semua paham (termasuk saya). 
Pengalaman yang luar biasa.  
Gak nyesel deh,  dengan 20 rb rupiah bisa dapat pengalaman seperti ini.