Kamis, 11 April 2013

Transformasi Bentuk dalam Arsitektur


“ …kubus, kerucut, bola, tabung, atau limas merupakan bentuk-bentuk primer yang luar biasa yang oleh cahaya ditunjukkanlah kehebatannya; citra mereka sangat nyata dan jelas di dalam diri kita tanpa ada keraguan sedikitpun. Atas dasar itulah maka mereka merupakan bentuk-bentuk yang indah, bentuk-bentuk yang paling indah.” (Le Corbusier)

Proses terbentuknya sebuah ruang (3 dimensi), dimulai dari titik kemudian garis, rangkaian garis yang tertutup membentuk sebuag bidang datar 2 dimensi, dan rangkaian bidang dengan ketinggian tertentu membentuk sebuah ruang 3 dimensi. 

TRANSFORMASI GUBAHAN MASSA

Definisi Transformasi
sumber : http://www.ar.itb.ac.id/wdp/wp-content/uploads/2009/09/definisi_transformasi_wdpratiwi.pdf
  • (The New Grolier Webster International Dictionary of English Language), Transformasi adalah menjadi bentuk yang berbeda namun mempunyai nilai-nilai yang sama, perubahan dari satu bentuk atau ungkapan menjadi suatu bentuk yang mempunyai arti atau ungkapan yang sama mulai dari struktur permukaan dan fungsi. 
  • (Webster Dictionary, 1970), Transformasi berarti perubahan menjasi sesuatu. Transformasi dapat dianggap sebagai sebuah proses pemalihan total dari suatu bentuk menjadi sebuah sosok baru yang dapat diartikan sebagai tahap akhir dari sebuah proses perubahan sebagai sebuah proses yang dijalani secara bertahap faktor ruang dan waktu menjadi hal yang sangat mempengaruhi perubahan tersebut.
  • Transformasi adalah sebuah proses perubahan secara berangsur-angsur sehingga sampai pada tahap ultimate, perubahan dilakukan dengan cara memberi respon terhadap pengaruh unsur eksternal dan internal yang akan mengarahkan perubahan dari bentuk yang sudah dikenal sebelumnya melalui proses menggandakan secara berulang-ulang atau melipatgandakan. (Antoniades, 1990)
  • Transformasi adalah perubahan fisik disebabkan oleh adanya kekuatan non fisik yaitu perubahan budaya, sosial, ekonomi, dan politik ( Rossi, 1982 dalam Sari, 2007) 
Kategori Transformasi (Laseau, 1980 dalam Sembiring, 2006):
  1. Transformasi bersifat Topologikal (geometri), bentuk geometri yang berubah dengan komponen pembentuk dan fungsi ruang yang sama
  2. Transformasi bersifat Gramatika hiasan (ornamental), dilakukan dengan menggeser, memutar, mencerminkan, menjungkirbalikkan, melipat, dll
  3. Transformasi bersifat Reversal (kebalikan), pembalikan citra pada figur objek yang akan ditransformasi dimana citra objek dirubah menjadi citra sebaliknya
  4. Transformasi bersifat Distortion (merancukan), kebebasan perancang dalam beraktivitas. 

contoh bangunan dengan transformasi dimensional

Transformasi Dimensional: Merubah satu atau lebih dimensinya namun masih mempertahankan identitasnya sebagai satu bentuk dasar tertentu.
Pada contoh bangunan di atas, transformasi dimensional ditunjukkan dengan mempertahankan bentuk dasar kotak
 
contoh transformasi substraktif
Transformasi Substraktif (pengurangan) : Pengurangan sebagian volume,  tetap terlihat bentukan dasarnya maupun berubah dari bentukan dasar masa tersebut.
Pada contoh bangunan di samping, transformasi ditunjukkan dengan pengurangan pada gubahan massa dengan bentuk kotak.
  

 

Transformasi Aditif (penambahan)
Penambahan bentuk dasar masa tertentu dengan bentukan lain, sejenis maupun yang berlainan. Bisa juga menjadi KOMBINASI bentukan tertentu.
Pada contoh bangunan di bawah ini, transformasi diperlihatkan dengan tonjolan pada bangunan yang juga difungsikan sebagai ruangan.

contoh transformasi aditif (penambahan)
 
 
 
 
 



 

Selasa, 09 April 2013

Cara Perhitungan Proyeksi Penduduk


Proyeksi Penduduk sangat penting dilakukan untuk memperkirakan jumlah penduduk di masa mendatang. Pada umumnya proyeksi penduduk diperlukan untuk tahapan perencanaan jangka panjang suatu wilayah (kelurahan, kecamatan, propinsi, bahkan negara).

Pada masa dahulu, pemerintah melakukan ‘population projection’ terutama untuk keperluan pajak atau keperluan mengetahui besarnya kekuatan negaranya. (Muliakusuma)
  
Proyeksi Penduduk digunakan untuk memperediksi kebutuhan di masa mendatang.

Misal : Kebutuhan akan jumlah rumah (perumahan), kebutuhan ekonomi, ketersediaan sumber daya alam.

Ada beberapa jenis Perkiraan Penduduk, diantaranya :
  1. INTERCENSAL (INTERPOLASI), interpolasi merupakan suatu perkiraan mengenai keadaan penduduk di antara 2 sensus (data) yang kita ketahui.
  2. POSTCENSAL ESTIMATED, merupakan perkiraan mengenai penduduk setelah dilakukan sensus. Prinsipnya sama yaitu pertambahan penduduk adalah linear.
  3. PROJECTION (PROYEKSI), perkiraan penduduk berdasarkan sensus (biasanya sensus terakhir).
Pada bahasan kali ini, saya akan menguraikan cara perhitungan proyeksi penduduk untuk jenis Interpolasi dan Potential Estimated.

INTERCENSAL - INTERPOLASI  
interpolasi merupakan suatu perkiraan mengenai keadaan penduduk di antara 2 sensus (data) yang kita ketahui. Pada perhitungan interpolasi, jumlah pertumbuhan penduduk dianggap linear, yang artinya setiap tahun penduduk akan bertambah dengan jumlah yang sama.
 Rumus Perhitungan Proyeksi Penduduk dengan Intercensal

Contoh Soal dan Perhitungannya,
Diketahui jumlah penduduk di Kota Kawai pada tahun 1961 adalah 97 juta jiwa. Sedangkan pada tahu 1971 adalah 118,2 juta. Berapakah estimasi jumlah penduduk pada tahun 1967?
Jawab:
Diketahui :    
Po = 97 jt (tahun 1961)

Pn = 118,2 jt (tahun 1971)

m = 1967 – 1961 = 6

n = 1971 – 1961 = 10



 maka estimasi jumlah penduduk pada tahun 1067 adalah 109,72 juta.

POSTCENSAL ESTIMATED

Adalah perkiraan penduduk setelah dilakukan sensus. Prinsipnya pertambahan penduduk dianggap linear, yang artinya setiap tahun penduduk akan bertambah dengan jumlah yang sama.
 Rumus Perhitungan Proyeksi Penduduk dengan Postcensal Estimated 

Contoh Soal dan Perhitungannya, 
Diketahui jumlah penduduk di Kota Dumai pada tahun 2000 adalah 97 juta jiwa. Sedangkan pada tahun 2010 adalah 118,2 juta. Berapakah estimasi jumlah penduduk pada tahun 2014?
Jawab : 
Diketahui :
Po = 97 jt (tahun 2000)

Pn = 118,2 jt (tahun 2010)

m = 2014 – 2010 = 4

n = 2010 – 2000 = 10

 
  
 





maka estimasi jumlah penduduk pada tahun 2014 adalah 126,68 juta.

Diketahui :    
Po = 97 jt (tahun 2000)
Pn = 118,2 jt (tahun 2010)
m = 2014 – 2010 = 4

n = 2010 – 2000 = 10


 
maka estimasi jumlah penduduk pada tahun 2014 adalah 126,68 juta. 


Semoga bermanfaat, dan apabila ada koreksi silahkan tinggalkan komen di bawah tulisan ini. 
Terima Kasih.