Senin, 03 Desember 2018

Belajar dari Kegagalan struktur saat Gempa Padang, Lombok, dan Palu

Resume Seminar dan Short course HAKI 2018 dengan tema "Perencanaan Bangunan
 Tahan Gempa Sesuai SNI 1726 dan Kajian terhadap Gempa Padang, Lombok, dan Palu, serta Ringkasan Garis Besar Perubahan pada SNI 2847-201x berbasis ACI 318-14" di Swiss-BelHotel, Jayapura pada 30 November 2018.


Nara sumber dalam seminar ini adalah Ir. Steffie Tumilar, M.Eng., MBA., AU-HAKI. Beliau menyampaikan tentang perubahan terbaru SNI 2847 (2002-2013) yang tadinya berbasis perilaku dan sekarang susunannya berdasarkan sudut pandang desainer. Hal mendasar yang berubah pada susunan code dalam SNI 2847-20xx (menunggu di sahkan) adalah organisasi dan teknik. Perbedaan susunan SNI yang baru dilakukan untuk memudahkan menemukan persyaratan khusus, memberikan lokasi informasi yang lebih intuitif, dan meminimalisisr informasi bolak balik, serta susunannya juga urut dari plat sampai dengan pondasi. SNI 2847-20xx formatnya seperti ACI 318-14 Building Core Requirements for Structural Concrete. Pembahasan code dalam SNI 2847-20xx dibahas per bagian, misal untuk KOLOM (columns) maka pembahasan mulai Scope, General, Design Limits, Required Strength, Design Strength, Reinforcement limit, dan reinforcement detailing.


Kami peserta seminar juga mendapatkan materi yang sudah di burning dalam CD dan dibagikan ke seluruh peserta yang hadir. Pak Steffie menyampaikan bahwa semua bangunan sipil harus di desain tahan gempa sesuai dengan code yang ada, mengingat Indonesia termasuk negara dengan resiko gempa yang tinggi. Untuk bangunan vital, pencapaian life safety saja tidak cukup tetapi bangunan harus bisa beroperasi pasca gempa. Code gempa Indonesia yang tersedia:
·         Gedung: RSNI 1726: 20xx (menunggu disahkan) à di desain max ≈ gempa 2500 tahun (2% pe dalam 50 tahun) à ikut ASCE 7-10;
·         Jembatan : SNI 2883: 2013 à gempa di desain maksimal ≈ gempa 1000 tahun (7% pe dalam 75 tahun) à ikut AASHTD 2012.
Merencanakan dan me-review bangunan tahan gempa memerlukan keterlibatan aktif enjiner struktur profesional (SKA Madya) yang berpengalaman menangani masalah gempa. Pelajaran berharga yang bisa diambil dari gempa yang terjadi di Yogyakarta, Padang, Lombok, dan Palu tentang keruntuhan bangunan dan kegagalan struktur yang terjadi adalah sebagian besar terjadi karena join antara coloumn-bean tidak baik, tidak ada sengkang pada join kolom dan baloknya. Selain itu juga terjadinya short coloumn effect yang kegagalan strukturnya tepat pada pertemuan antara kolom dan dinding sebagian.

Berikut ini materi seminar yang terdiri dari :
·         Buku Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017 (ISBN 978-602-5489-01-3)
·         Perencanaan Banguna Tahan Gempa Saat ini SNI 1726 vs Gempa Padang, Lombok, dan Palu (oleh: Steffie Tumilar, Ir., M.Eng., AU-HAKI.)

·         Ringkasan Garis Besar Perubahan pada SNI 2847-2013 berbasis ACI 318M-14  (oleh: Steffie Tumilar, Ir., M.Eng., AU-HAKI.)

Foto bersama narasumber dan Bapak/Ibu Dosen USTJ serta adik-adik mahasiswa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar