Minggu, 18 November 2018

Suka Duka jadi bagian dari Tim Redaksi Buku Kenangan Dosen Magang 2018


Kali ini saya mau cerita tentang suka duka jadi Tim Redaksi (Timred) Buku Kenangan Dosen Magang (Dosma) 2018.
Berawal dari cerita Pak Komang (Pembina Dosma ITB) di awal program magang dosen ini, jika tahun-tahun sebelumnya, ITB selalu ambil bagian untuk jadi voulunter pembuatan buku kenangan. Disaat itu juga kami dosma ITB punya Mbienk (nama aslinya Khamadi). Khamadi adalah peserta Dosma ITB dari Universitas Dian Nuswantoro Prodi Desain Komunikasi Visual. Saya juga dari Prodi Arsitektur yang juga cukup familier dengan Corel dan Photoshop. Cocoklah kalau kami berkolaborasi jadi tim layout... Oke.. Deal.. Ambil kesempatan ini...
Ternyata tidak semudah yang dibayangkan... Setelah susunan tim redaksi dibentuk dan survey awal (spesifikasi dan harga buku) sudah dilakukan, saatnya lounching info ini ke rekan-rekan Dosma 2018. Dibuatlah group WA khusus untuk persiapan Buku Kenangan ini, isinya hanya Timred dari ITB dan ketua-ketua dari 7 PT Pebina lainnya. Kami selaku Timred sudah posting form yang sudah kami buat di google form untuk isian profil yang akan ditampilkan di Buku Kenangan. Awalnya para ketua menyampaikan akan merundingkan dulu dengan teman-teman di PT masing-masing, namun hasilnya kurang memuaskan... hanya IPB yang komitmen bersedia cetak buku. Yang mengisi form via google form juga sangat sedikit, bahkan ada salah satu Dosma PT Pembina yang sama sekali tidak mengisi form sampai batas waktu yang ditentukan. Akhirnya group WA pun jadi kurang efektif, terlebih setelah ada group besar Dosma 2018 yang jelas lebih banyak anggotanya. Wacana untuk pembuatan Buku Kenangan pun akhirnya di share di group besar (group Buku Dosma 2018 pun bubar). Respon dan komentarnya pun sangat beragam... Mulai dari alasan pengen go green, harga buku kemahalan, mau soft file aja, sampai ada yang berbaik hati mau buatkan e-book. Dari 8 PT Pembina, hanya kami ITB dan IPB yang komitmen sejak awal untuk cetak buku... Yup.. CETAK BUKU.
Harga awal yang ditawarkan 150rb, dengan ukuran buku B5, cover Art Paper 260 gr (laminasi dov), isi Art Paper 150 gr dengan isi per-halamannya 2 orang peserta (total peserta 163, belum pembina dan pengelola) serta foto bersama. 
Setelah melalui banyak komentar di group besar WA Dosma 2018 tibalah puncaknya pada 13 September 2018 bahwa yang bersedia cetak tetap hanya ITB dan IPB, Dengan keputusan itu, akhirnya kami tetap jalan... Timred tetap fokus mengumpulkan data dan membuat layout buku. Layout didesain khusus oleh Khamadi dengan konsep yang pastinya tidak perlu diragukan... Memang dia ahlinya... 
Sampai waktunya layout buku untuk Dosma ITB dan IPB jadi... Dan sayapun berfikir, jika buku kenangan ini tetap dicetak dengan isi yang hanya dua PT saja.. Berarti tidak bisa disebut dengan "Buku Kenangan Dosma 2018", karna dua tidak bisa mewakili delapan... Hm, saya coba mengesampingkan ego dan suara-suara tidak peduli di sekitar untuk akhirnya mencari jejak teman2 dosma lain via portal forlap dan sinta. Mencari satu persatu foto dan gelar teman-teman. Sampai akhirnya kolase foto masing-masing PT pun ada wujudnya... Hanya beberapa saja yang tidak ada fotonya di forlap. Dari 163 peserta, 45 diantaranya peserta dosma ITB dan IPB datanya sudah ada, jadi yang saya cari adalah 118 sisanya. Memang butuh kesabaran dan perjuangan.. Serta kuota internet pastinya, karna harus menelusur satu persatu nama di forlap dan sinta. Saya juga bersemangat karena support dari layouter (Khamadi dan Mas Yono) yang bersedia kerja keras untuk nantinya melengkapi layout 118 peserta lainnya. 

Draft Pertama
Draft pertama adalah Dosma ITB dan IPB dengan informasi data diri dan foto, lengkap beserta testimoni dari masing-masing peserta. Dosma selain dua PT tersebut berupa tabel nama dan asal PT serta foto dalam bentuk kolase.
Setelah draft pertama jadi, saya menyampaikan ke Pak Komang tentang progress dan kendala apa yang dihadapi... Setelah beliau lihat hasil layoutnya, komentar beliau yang saya ingat adalah... 
Pak Komang : "ini hanya ITB dan IPB yg ada datanya?"
Saya : "Iya Pak, karna hanya kami dan IPB yg mau cetak. Selain itu kemarin sudah kami hitung ulang Pak untuk biaya cetaknya jadi 60 rb/ buku"Pak Komang sambil buka-buka cetakan sementara, "kalau yang lain dilengkapi bagaimana? Total harganya berapa?"
Untungnya saya sudah sempat hitung jadi bisa sampaikan estimasi biaya 98 rb/ buku jika semua lengkap (dengan catatan ukuran buku bukan B5 tapi A5). 
Saya: "Kalau lengkap sekitar 98 ribu/ buku Pak, tapi kami sudah info ke teman-teman IPB kalau harganya 60 rb. Jadi kalau mau dilengkapi, kami harus komunikasikan dulu Pak ke teman-teman di IPB"
Pak Komang: "Coba komunikasikan lagi ke IPB, usahakan lengkap datanya"
Saya: "Baik Pak, nanti saya coba komunikasikan ke Mas Fajar ketua dosma IPB... semoga teman-teman ndak keberatan"
Setelah percakapan dengan Pak Komang, saya langsung sampaikan ke layouter (Khamadi dan Mas Suyono dari Universitas Pringsewu Lampung), bahwa ada wacana untuk melengkapi data lagi, dan alhamdulillah layouter tetap siap sedia. Salut buat layouter... Selanjutnya saya segera kontak Mas Muhammad Fajar Purnama untuk mengabarkan wacana melengkapi data buku kenangan dan tentunya konsekuensi perubahan harga (dibulatkan 100rb/ buku). alhamdulillah respon dari teman-teman IPB tetap komitmen... CETAK. 
Dari situ saya termotivasi untuk melengkapi data teman-teman dari PT Pembina lainnya. Kami bekerja keras untuk bisa melengkapi data dengan waktu yang sangat terbatas.. Kurang lebih satu minggu. Pembagian tugas pun dimulai, saya collect data dan input layout untuk Dosma UNAIR, UNESA dan UNPAD, Mas Suyono input layout untuk UGM, PNJ dan UM. Sedangkan Khamadi pastinya layout keseluruhan. 
Tugas berikutnya adalah memastikan Kata Pengantar Buku Kenangan Dosma 2018 dari Direktur Karier dan Kompetensi SDM (Prof. Dr. Bunyamin Maftuh, M.Pd., M.A.) siap tayang. Dengan bantuan dari Pak Komang yang menjebatani kami Timred dengan beliau, Alhamdulillah, hanya sedikit revisi, dibantu koreksi penulisan oleh Bang Budi Istana (Univ. Muhammadiyah Riau) dan Revy Savitri (Univ. Bangka Belitung). 
Saat collect data, kami timred dibantu oleh koordinator masing-masing PT Pembina. Yang alhamdulillah, respon teman-teman sangat baik dan mau membantu. Hanya saja yang jadi kendala saat itu adalah "lama" (Maklum, kami semua padat kegiatan di kampus masing-masing). Sehingga dalam input pun jadi agak lama dan ngebut di detik-detik akhir jelang cetak. Untungnya layouter kami handal... 
Saya juga kontak para pengelola PT Pembina untuk mendapatkan data diri dan foto beliau dan para pembina. Bonusnya  adalah, saya jadi kenal Ibu Tsuroyah (UNESA), Pak Enjang (UNPAD), Pak Eddy Sutadji (Pembina UM), Bu Ardhya Nareswari (Pembina UGM), Mbak Denik (Pengelola UNAIR). Selain itu dengan collect data,  juga terjalin komunikasi dengan para koordinator masing2-masing PT Pembina dan secara personal. Khusus untuk yang personal memang macam2 responnya, ada yg respon baik dan cepat, tapi ada juga yg tidak suka 'japri' karena dianggap sudah ada yg mengkoordinir. Termasuk suka duka saat ada yg revisi data dan mau ganti foto... Sesekali kami yg khilaf tidak ganti datanya karena banyaknya data yang ganti dan yang japri minta ganti foto... Tanggal 24 Oktober jam 23.09 alhamdulillah data seluruh dosma lengkap. Tinggal melengkapi profil Pembina Dikti, untuk yang satu ini kami dibantu Pak Komang untuk meneruskan form kosong ke para pembina Dikti. Hingga akhirnya, semua lengkap. 

Draft Lengkap
Begitu draft lengkap jadi, saya print lagi untuk ditunjukkan ke Pak Komang dan mendapat acc untuk cetak. Saya sangat suka Cover Buku Kenangan buatan Khamadi, Sederhana tapi elegant dan bisa mewakili 8 PT Pembina. Selain itu di cover belakang juga sangat kreatif mencantumkan QR yang jika di scan QR maka bisa terhubung ke tautan soft file (pdf) Buku Kenangan ini. Soft file ini sangat penting karena teman-teman selain ITB dan IPB tidak cetak buku, sehingga diharapkan dengan soft file ini mereka tetap bisa punya buku kenangan yang didalamnya ada data diri seluruh peserta, pembina, dan pengelola Dosma 2018. QR ini kami share di group Dosma 2018 pada 10 November 2018 tepat di hari terakhir kegiatan Penutupan Dosma di Denpasar, Bali. 
Finally, buku harus segera cetak awal November mengingat tanggal 6 November buku harus sudah jadi, karna tanggal 7 pagi kami beranjak ke Bali untuk kegiatan penutupan. Kami Timred juga punya koordinator bagian Percetakan, ada Bang Sukri Adrianto (STIMIK Dumai) dan ada Nur Arminarahmah (Univ. Islam Kalimantan), yang cekatan mengurus perihal percetakan buku di ITB Press (lumauan ada diskon 10% karena internal). Untuk masalah bayar-membayar, kami juga punya bendaraha Lili Andriani (STIKes Harapan Ibu Jambi) yang memastikan semua aman, termasuk koordinasi dengan Bendahara IPB, Dek Evita Purnaningrum

Yang menurut saya berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Buku Kenangan Dosma 2018 juga memuat profil Para Pembina DIKTI, Tim Support Dikti, dan Para Pengelola masing-masing PT Pembina. 
Bersyukur bahwa buku kenangan bisa merepresentasikan seluruh Dosma 2018. Khusus buat layouter andalan kami, Khamadi dan Mas Suyono, terima kasih banyak sudah bekerja keras dan bekerja cerdas demi terselesaikannya Buku Kenangan ini tepat waktu. Makasih untuk kesabarannya bekerja satu tim dengan saya. Kita punya buku ini sebagai kenang-kenangan dari kerja keras ini.

Baju biru kotak2 (Khamadi), Pegang Buku (Sukri Adrianto), pakai jilbab coklat susu (Nur Arminarahmah), dan  jilbab biru tua (Revy Safitri)

Mewakili Timred saya sampaikan permohonan maaf bila dalam proses penyusunan buku kenangan tersebut ada hal-hal yang tidak berkenan dihati. Terima kasih buat semua teman-teman Dosma 2018 atas kerjasamanya. Harapan saya, semoga dengan adanya buku kenangan ini bisa jadi jembatan untuk kita alumni Dosma 2018 untuk bersilaturahmi dan tetap berkomunikasi. Dimanapun kita berada, ingatlah bahwa kita alumni Dosma 2018.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar