Atas rekomendasi seorang teman, saya membaca buku Metode Penelitian Kuantitarif Kualitatid dan R&D karangan Prof.Dr.Sugiyono. Ada beberapa hal baru yang memang bisa menjadi masukan untuk kelanjutan penelitianku, dan saya pikir akan bisa memberi masukan untuk teman-teman yang akan maupun yang sedang melakukan penelitian juga. Ini tentang bagaimana menentukan ukuran atau jumlah sampel dalam penelitian kita.
Ssebelum membahas tentang bagaimana menentukan ukuran sampel, kita perlu tahu dulu apa itu sampel? Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki sebuah populasi. Hm... lalu, populasi itu sendiri?? Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Menentukan Ukuran Sampel
Kita biasa menyebut ukuran sampel adalah jumlah sampel itu sendiri. Pertanyaanya, berapa jumlah sampel yang paling tepat digunakan dalam sebuah penelitian? Biasanya dalam menentukan jumlah sampel, kita menggunakan tabel jumlah sampel dar populasi tertentu yang dikembangkan Isac dan Michael dengan tingkat kesalahan 1%, 5%,d an 10%. Adapun rumus yang biasa digunakan untuk mengukur jumlah sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya adalah sebagai berikut :
Berbeda dengan rumus di atas, teman-teman juga bisa menentukan ukuran atau jumlah sampel dengan formula yang dikembangkan oleh Slovin (1990) dalam Kusmayadi (2000:74) dengan margin error yang diperkenankan berkisar antara 5 - 10%, yakni dengan rumus :
keterangan :n = ukuran sampel yang dibutuhkan
N = jumlah populasi
e = margin error yang diperkenankan (5% atau 10%)
Selain kedua rumus diatas, ternyata masih ada teori lain yang bisa menjadi referensi teman-teman dalam menentukan jumlah sampel. Teori ini adalah teori Roscoe dalam buku Research Method for Businerss (1982:253) yang menyatakan bahwa untuk menentukan ukuran sampel penelitian bisa dilakukan dengan beberapa acuan yakni:
- Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 3-sampai dengan 500,
- Bila sampel dibiagi dalam kategori (misalnya : pria-wanita, pegawai negeri-swasta, dan lain-lain), maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30,
- Bila dalam penelitian akan melakukan analisa dengan multivariate (korelasi atau regresi berganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali jumlah variabel yang diteliti. Misalnya variabel penelitiannya ada 6 (5 variabel independen + 1 variabel dependen), maka jumlah anggota sampel adalah 10 x 6 = 60,
- Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sampel masing-masing antara 10 sampai dengan 20.
Nah, dari ketiga cara menentukan ukuran sampel di atas, teman-teman bisa memilih teori mana dan cara mana yang paling nyaman dan sesuai dengan penelitian yang akan teman-teman lakukan. Jumlah sampel juga tentu akan mempengaruhi hasil dari penelitian yang dilakukan. Selain itu jumlah sampel juga mempengaruhi efektifitas pada penelitian yang teman-teman lakukan. Karena sampel biasanya diperlukan untuk menentukan jumlah responden dalam penelitian kita, maka semakin banyak jumlah sampel tentu membutuhkan waktu yang lebih lama jika dibandingkan dengan jumlah sampel yang relatif sedikit.
Daftar Pustaka:
- Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&B, Alvabeta, Badung, 2010.
- Kusmayadi, Endar Sugiarto, Metodologi Penelitian dalam Bidang Kepariwisataan, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2000.
Red by Inayatul Ilah N.
Semoga Bermanfaat